Rumah sakit bukan sekedar rumah biasa yang biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Rumah sakit adalah sebuah masyarakat kecil yang berisi sangat kompleks di dalamnya. Orang datang silih berganti dari semua golongan, suku dan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda tapi memiliki tujuan yang sama yaitu mau sehat.
Maka biasanya di rumah sakit ada struktur organisasi dari kepala sampai staff. Ada kepemimpinan dan manajemen yang harus kuat untuk mengatur ritme dan sistem kehidupan di dalamnya. Dari ruang depan hingga ruang belakang, dari masalah keuangan sampai masalah kebersihan.
Sehingga rumah sakit tidak boleh sakit manajemennya. Karena akan sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa orang banyak. Ini adalah masalah pelayanan terhadap orang yang betul-betul memerlukan bantuan jasa penyembuhan di rumah sakit.
Kembali ke masalah masyarakat rumah sakit. Hidup di rumah sakit entah sebagai pasien, penjaga maupun pengunjung harus tetap memperhatikan kewajiban dan haknya dengan baik. Toleransi dan saling pengertian harus dikedepankan untuk bisa menikmati rasa sakit menuju sehat.
Sekilas mungkin satu sama lain orang cuek dan tidak mau peduli dengan yang lain karena semua larut dan panik dengan masalahnya masing-masing terutama pasien dan keluarganya. Namun setelah agak tenang sedikit dan beberapa hari hidup di rumah sakit maka semua orang bisa saling berbagi, berempati, tukar informasi dan saling membantu.
Kemudian meskipun namanya rumah sakit tapi anggota masyarakatnya banyak didominasi oleh orang yang sehat. Artinya orang sehat lebih dominan jumlahnya dibandingkan yang sakit, sebab kalau lebih banyak yang sakit maka bisa lumpuh sistem kemasyarakatannya. Mereka yang sakit tentu hanya pasien tapi yang harus sehat adalah dokter, perawat, karyawan, penjaga dan pengunjung.
Meskipun di rumah sakit itu hanya beberapa hari ada beberapa aturan yang ditetapkan oleh rumah sakit dan harus ditaati oleh masyarakat didalamnya. Seperti urusan memasukan dan mengeluarkan makanan artinya untuk urusan makan, minum dan buang air kecil atau buang air besar harus sesuai dengan prosedur yang ada dengan tidak sembarangan.
Orang memang datang silih berganti terutama para pengunjung. Mereka datang mungkin tidak sampai hitungan lebih dari dua jam untuk kemudian pergi lagi dan bergantian dengan yang lain dan terus begitu. Untuk pasien saja di setiap kamar belum tentu penghuninya tetap selama satu pekan karena ada yang sudah pulang karena sembuh dan ada yang pulang ke rahmatullah (wafat) dan kemudian diisi oleh pasien baru lagi.
Mereka datang ke rumah sakit bukan saja membawa sakit yang berbeda-beda tapi budaya dan kebiasaan yang berbeda-beda juga. Disinilah sebagai sebuah masyarakat yang kompleks harus saling menyadari, memahami dan menghargai. Contoh antre di parkiran, kamar mandi, apotek dan lain sebagainya.