Seorang anak berusia 10 tahun hidup dalam keluarga yang taat beragama, meski serba berkekurangan tetapi si anak tetap bersemangat belajar dan ia rajin membantu orang tuanya berdagang,
Suatu hari toko di kunjungi banyak pembeli ia pun sangat sibuk sehingga tampa disadari ia melewatkan sholat dzuhur,
sesampainya di rumah ia langsung dengan jujur ia menceritakan hal itu kepada ayahnya sambil berlinan air mata.
Mendengar cerita anaknya sang ayah tak berbicara sepatah katah pun, ia menuju kamarnya, lalu keluar membawa sebuah tongkat. 
Sang anakpun tahu bahwa ayah akan memberi pukulan atas kelalaiannya melaksanakan sholat,
karena melihat ayahnya datang anak itu mengulurkan kedua tangannya.
dengan rasa takut sang anak memejamkan matanya, bersiap menerima pukulan ayahnya,
namun apa yang terjadi sangat mengagetkan hatinya, ternyata pukulan yang ia terima hanyalah pukulan yang lembut,
karena merasa keheranan Saat anak pun membuka matanya dengan perasaan ketakutan ia melihat pemandangan yang jauh lebih mengagetkan.  Janggut ayahnya telah basah dengan cucuran air matanya, laki-laki itu berkata, "nak kalau bukan perintah Rasulullah saw, aku tidak akan memukulmu, jangan ulangi yah, nak," selanjudnya sang Ayah memeluk erat dan menciumi anak kesangannya itu. Anak tersebut kemudian menjadi tokoh dan ilmuwan, sambil mengusap air matanya ia menceritakan bahwa hukuman itu masih terasa sakit hingga saat ini, rasa sakit bukan karena pukulan tongkatnya, namun karena sesuatu yang dasyat memukul hatinya, “yang membuat hati saya sakit” pertama karena aku mendurhakai ALLAH kedua karena aku telah menghancurkan hati ayahku dengan memaksanya memukul buah hatinya yang ia cintai.

Rep: Kisah Islami
Editor: Admin Pendidikan Gratis...
 

- Copyright © Pendidikan Gratis Anak Indonesia -Shinpuru v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -