Sahabat yang berbahagia, hari ini mungkin kita masih tercatat sebagai orang yang beruntung karena masih bisa makan dengan gizi yang cukup, terbukti masih bisa buka internet dan membaca tulisan ini. Namun sebagian saudara-saudara kita, ada yang untuk sekedar mengganjal perut saja sulit mendapatkan sehingga harus mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah. Mereka tidak lagi mempertimbangkan kualitas gizi dan kesehatan, yang penting bisa makan dan kenyang. 

Masalah gizi adalah masalah masyarakat miskin yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. 

Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup. Gizi yang buruk sering kali dialami oleh para balita dan anak-anak, di beberapa daerah terpencil yang bermata pencaharian sulit, cenderung perihal tersebut mewabah. Faktor kemiskinan, kurangnya mata pencaharian, kondisi lingkungan yang kurang memadai justru menjadi pemicu terjadinya gizi yang buruk. Sudah banyak kurban yang menderita, bahkan yag paling menyedihkan adalah sangat berpotensi menyebabkan kematian. 

Bukankah setiap orang berhak mendapatkan penghidupan yang layak, Orang atau anak yang lapar dipastikan tidak bisa belajar dengan baik dan berkonsentrasi karena menahan lapar, apalagi sakit-sakitan karena kurang gizi. Ironisnya yang mengalami ini adalah anak-anak yatim, miskin dan terlantar yang tidak diketahui orang tuanya. Oleh sebab itu, kami berusaha untuk memprogramkan perbaikan gizi bagi anak-anak yatim dan miskin akan bisa belajar dengan baik dan layak.


- Copyright © Pendidikan Gratis Anak Indonesia -Shinpuru v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -